SANGGAHAN TERHADAP MEREKA YANG EKSTRIM DALAM MENETAPKAN KEMAMPUAN MANUSIA DAN MENIADAKAN KEHENDAK ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Adapun pendapat kedua, yaitu pendapat golongan yang ekstrim dalam menetapkan kemampuan manusia, maka pendapat inipun bertentangan dengan nash dan kenyataan. Sebab banyak ayat yang menjelaskan bahwa kehendak manusia di bawah (tidak lepas dari) kehendak Allah.

Firman Allah:

“Artinya : (Yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila
dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” [At-Takwir: 28-29]

“Artinya : Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka.” [Al-Qashash : 68]

“Artinya : Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (Surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam).” [Yunus : 25]

Mereka yang menganut pendapat ini sebenarnya telah mengingkari salah satu aspek dari rububiyah Allah, dan berprasangka bahwa ada dalam kerajaan Allah ini apa yang tidak dikehendaki dan tidak diciptakanNya. Padahal Allah-lah yang menghendaki segala sesuatu, menciptakannya dan menentukan qadar (taqdir)nya.

Sekarang, kalau semuanya kembali kepada kehendak Allah dan segalanya berada di Tangan allah, lalu apakah jalan dan upaya yang akan ditempuh seseorang apabila dia telah ditakdirkan Allah tersesat dan tidak mendapat petunjuk? Continue reading